Langsung ke konten utama

"Calon" Bupati Lotim

Pena Rinjani - Pemilihan kepala daerah Kabupaten Lombok Timur terhitung masih lama, yakni tahun 2018 mendatang. Namun atmosfirnya sudah mulai tinggi. Beberapa bakal calon kepala daerah mulai bermunculan dan menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat. Seperti yang dilansir oleh Lombokpost.net, mantan Bupati Lombok Timur sebelumnya yakni H Sukiman Azmy digadang-gadang akan ikut memeriahkan pesta politik akbar nanti. Bahkan ada juga bakal calon yang sudah terang-terangan menyatakan diri akan mengikuti perhelatan politik 5 tahun sekali ini, Lombokita.com menulis, H Nasruddin, yang saat ini masih aktif sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama (Kamenag) Kabupaten Lombok Timur sudah teguh menyatakan diri siap menjadi orang nomor satu di Lombok Timur. Tidak menutup kemungkinan, nama-nama bakal calon baru akan bermunculan deras. Kendati demikian, masyarakat Patuh Karya diharapkan tetap tenang dan damai dalam mengikuti arus politik yang bisa saja membuat urat saraf menjadi tegang. (met)

Postingan populer dari blog ini

Kaki Neraka Di Sudut Kamar

Desember 2013   Sebaris kenangan tersimpan dalam ruang penuh sesak Sentuhan lembut melahirkan sejarah, mengancam mimpi-mimpi indah Suara tangis menjadi hiburan dalam waktu Rasa malu berlahan musnah tak berjejak Kini, seluruh nyanyian terdengar sumbang Sempurna, sebuah penyesalan menjanjikan neraka di akhir cerita “hahahaha……” Suara tawa hanya tergores dalam kertas tak berwarna   Met

Menimbang Rasa

Kisah lamamu menjadi nanah dalam jiwaku. Memori yang coba kau putar kembali, seolah menjadi luka dalam yang tak mungkin terobati dan sampai kapan pun senantiasa membekas lara. Masa depan seolah tertutup kabut masa lalu. Hingga dengan bangga dan bahagia kau sebut ia pemekar lalumu. Aku tak kan pernah lupa hari itu. Apalagi pemancing-pemancing handal terus mengulur benang dan memasang umpan. Kelak entah kapan. Saat jiwa - jiwa sadarmu menunjuk jalan. Di saat hati ini menempatkan pemilik baru. Saat itulah kau akan sadar bagaimana rasanya menjadi masa depan yang terabaikan. Kalimat parauku bukanlah sekelumit do'a, melainkan sebuah jalan tengah ketika kau ingin bahagiamu tak lagi kulengkapi. Oleh : Mar'atun Solihah

NW Ayo Bersatu