Langsung ke konten utama

Pusuk Sembalun Pelipur Lara

Pena Rinjani - Rasanya akan kurang lengkap berwisata ke Lombok sebelum  anda mengunjungi Taman Wisata Pusuk Sembalun yang terletak di kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Taman Wisata Pusuk Sembalun atau yang lebih dikenal dengan Pusuk Sembalun ini sudah tersohor dari dalam negeri hingga mancanegara.
Area parkir Pusuk Sembalun
Pusuk Sembalun merupakan titik tertinggi di rute jalan raya menuju pusat Desa Sembalun. Dengan ketinggian 1250 mdpl, Pusuk Sembalun menawarkan pemandangan indah dan menawan. Dikelilingi bebukitan menjulang tinggi dengan hamparan pepohonan nan hijau, udara Pusuk Sembalun terasa segar dan dingin. Apalagi ditemani kopi hitam khas Lombok dan orang-orang tercinta. Maka tidak berlebihan jika Pusuk Sembalun kita jadikan sebagai tempat pelipur lara.
Beberapa pengunjung sedang menikmati udara segar dan pemandangan Pusuk Sembalun
Lebih menarik lagi, dari Pusuk sembalun kita dapat menemui puluhan monyet yang siap menghibur setiap pengunjung dengan tingkah unik dan aksi lucu mereka. Tak jarang pengunjung mengabadikan momen indah di Pusuk Sembalun dengan selfie bersama monyet-monyet tersebut. Namun anda harus siap dirayu oleh monyet saat anda memegang makanan. Tapi jangan khawatir, mereka sudah jinak dan tidak akan menyakiti anda. Maklum, puluhan monyet tersebut sudah terbiasa berbaur dengan pengunjung.

Oleh sebab itu, taman wisata yang dikenal dengan jalan rayanya yang terjal dan berliku itu selalu ramai dikunjungi wisatawan dari dalam maupun manca negara, terlebih pada hari-hari libur. (met)

Postingan populer dari blog ini

Kaki Neraka Di Sudut Kamar

Desember 2013   Sebaris kenangan tersimpan dalam ruang penuh sesak Sentuhan lembut melahirkan sejarah, mengancam mimpi-mimpi indah Suara tangis menjadi hiburan dalam waktu Rasa malu berlahan musnah tak berjejak Kini, seluruh nyanyian terdengar sumbang Sempurna, sebuah penyesalan menjanjikan neraka di akhir cerita “hahahaha……” Suara tawa hanya tergores dalam kertas tak berwarna   Met

Menimbang Rasa

Kisah lamamu menjadi nanah dalam jiwaku. Memori yang coba kau putar kembali, seolah menjadi luka dalam yang tak mungkin terobati dan sampai kapan pun senantiasa membekas lara. Masa depan seolah tertutup kabut masa lalu. Hingga dengan bangga dan bahagia kau sebut ia pemekar lalumu. Aku tak kan pernah lupa hari itu. Apalagi pemancing-pemancing handal terus mengulur benang dan memasang umpan. Kelak entah kapan. Saat jiwa - jiwa sadarmu menunjuk jalan. Di saat hati ini menempatkan pemilik baru. Saat itulah kau akan sadar bagaimana rasanya menjadi masa depan yang terabaikan. Kalimat parauku bukanlah sekelumit do'a, melainkan sebuah jalan tengah ketika kau ingin bahagiamu tak lagi kulengkapi. Oleh : Mar'atun Solihah

NW Ayo Bersatu