Langsung ke konten utama

Warga Denggen Timur Temukan Cek Senilai 4.5 M

Pena Rinjani - Erwin, warga Denggen Timur, kecamatan Selong, Lombok Timur, menemukan cek senilai 4.5 Milyar, Kamis (6/4) lalu. 
Bukti cek Bank Danamon senilai 4.5 M yang ditemukan oleh Erwin. 
Erwin menuturkan, Saat itu ia sedang berjalan tak jauh dari rumahnya dan tiba-tiba menemukan amplop berwarna sokelat tercecer di pinggir jalan raya. Karena penasaran ia pun memungut amplop yang dibungkus rapi itu. Setelah dibuka, ternyata dalam amplop itu berisi dokumen penting yakni cek senilai Rp 4.5 Milyar, Surat Kepemilikan Tanah yang dikeluarkan oleh BPN Kantor Pertanahan Kabupaten Bontang Kalimantan Timur dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Dalam SIUP itu tercantum nama pemiliknya yakni Swandi SE dengan alamat kota Bontang, Kaltim. 
Erwin bersama ibunya sedang menunjukkan SIUP dan Surat Kepemilikan Tanah yang ditemukannya.

Dalam SIUP itu juga tertera nomor ponsel Swandi, namun setelah dihubungi beberapa kali hingga berita ini dimuat, Senin (11/4), nomor tersebut tidak aktif. Dengan kejadian ini masyarakat diharapkan waspada, tidak cepat percaya dan melaporkannya kepada pihak kepolisian jika menemukan kejadian serupa. (met)

Postingan populer dari blog ini

Kaki Neraka Di Sudut Kamar

Desember 2013   Sebaris kenangan tersimpan dalam ruang penuh sesak Sentuhan lembut melahirkan sejarah, mengancam mimpi-mimpi indah Suara tangis menjadi hiburan dalam waktu Rasa malu berlahan musnah tak berjejak Kini, seluruh nyanyian terdengar sumbang Sempurna, sebuah penyesalan menjanjikan neraka di akhir cerita “hahahaha……” Suara tawa hanya tergores dalam kertas tak berwarna   Met

Menimbang Rasa

Kisah lamamu menjadi nanah dalam jiwaku. Memori yang coba kau putar kembali, seolah menjadi luka dalam yang tak mungkin terobati dan sampai kapan pun senantiasa membekas lara. Masa depan seolah tertutup kabut masa lalu. Hingga dengan bangga dan bahagia kau sebut ia pemekar lalumu. Aku tak kan pernah lupa hari itu. Apalagi pemancing-pemancing handal terus mengulur benang dan memasang umpan. Kelak entah kapan. Saat jiwa - jiwa sadarmu menunjuk jalan. Di saat hati ini menempatkan pemilik baru. Saat itulah kau akan sadar bagaimana rasanya menjadi masa depan yang terabaikan. Kalimat parauku bukanlah sekelumit do'a, melainkan sebuah jalan tengah ketika kau ingin bahagiamu tak lagi kulengkapi. Oleh : Mar'atun Solihah

NW Ayo Bersatu