Langsung ke konten utama

Nasi Goreng LOMBOK Harga Selangit


Bill makanan Villa Dining yang dibayar oleh Irwan
Pena Rinjani - Terkejut bukan main, itulah yang dirasakan oleh Irwan dan teman-temannya saat disodorkan bill makanan oleh salah satu pelayan di rumah makan Villa Dining, 5 Juli 2016 lalu. Vila yang berlokasi di kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara itu membuat sejarah kulinernya sedikit buram. Bagaimana tidak, Irwan harus membayar 7 porsi nasi goreng seharga Rp 3.629.000.

Dalam satu porsi terdiri dari satu piring nasi goreng dan segelas es teh manis. Jadi kalau disederhanakan, satu piring nasi goreng seharga Rp 355.999, segelas es teh manis seharga Rp. 89.000. Tambahan satu piring mi goreng seharga Rp 321.000 dan F&B delivery Rp 130.000.

Murah bukan, eh maksud saya mahal bukan? Haha, mungkin jawaban kita sama.

Tak hanya itu, Irwan mengatakan, nasi goreng dengan kombinasi es teh manis itu rasanya tak jauh beda dengan nasi goreng pinggir jalan. Hanya saja penyajiannya sedikit lebih mewah dengan tambahan udang. "Lokasi/suasana tempat makannya juga sederhana kok," katanya.

“Jadi kalau mau makan atau teraktir teman-teman, anda harus lihat harga makanannya dulu ya,” saran Irwan sambil tersenyum.

Pasalnya, masih kata Irwan, saat ditawarkan makanan di villa tersebut, sang pelayan tidak mengajukan daftar menu, apalagi harga makanan.

AHMAD YANI

Postingan populer dari blog ini

Kaki Neraka Di Sudut Kamar

Desember 2013   Sebaris kenangan tersimpan dalam ruang penuh sesak Sentuhan lembut melahirkan sejarah, mengancam mimpi-mimpi indah Suara tangis menjadi hiburan dalam waktu Rasa malu berlahan musnah tak berjejak Kini, seluruh nyanyian terdengar sumbang Sempurna, sebuah penyesalan menjanjikan neraka di akhir cerita “hahahaha……” Suara tawa hanya tergores dalam kertas tak berwarna   Met

Menimbang Rasa

Kisah lamamu menjadi nanah dalam jiwaku. Memori yang coba kau putar kembali, seolah menjadi luka dalam yang tak mungkin terobati dan sampai kapan pun senantiasa membekas lara. Masa depan seolah tertutup kabut masa lalu. Hingga dengan bangga dan bahagia kau sebut ia pemekar lalumu. Aku tak kan pernah lupa hari itu. Apalagi pemancing-pemancing handal terus mengulur benang dan memasang umpan. Kelak entah kapan. Saat jiwa - jiwa sadarmu menunjuk jalan. Di saat hati ini menempatkan pemilik baru. Saat itulah kau akan sadar bagaimana rasanya menjadi masa depan yang terabaikan. Kalimat parauku bukanlah sekelumit do'a, melainkan sebuah jalan tengah ketika kau ingin bahagiamu tak lagi kulengkapi. Oleh : Mar'atun Solihah

NW Ayo Bersatu